Cara Berguru Bahasa Jepang Ala Ichinose

Hello guys, yuuhuu, Riizhu is here. Postingan hari ini cukup spesial, lantaran hari ini Riizhu mau share postingan kiriman dari sobat BJB sebut saja Ichinose, dia juga merupakan salah satu admin BJB di divisi square, wkwk dia :D. InsyaAllah postingannya sanggup memotivasi sobat untuk berguru bahasa Jepang lebih ulet lagi, jadi baca hingga tuntas ya.

Guest post by ran_ichinose

Hai minna!! Kali ini saya mau sharing bagaimana cara ku berguru bahasa Jepang. Sebetulnya, berguru bahasa Jepang itu tidak sesulit yang kita bayangkan kalau punya niat dan metode berguru yang cocok dengan kemampuan pemahaman kita. Sebenarnya, saya juga pemula kok www tidak ibarat teman-teman admin lainnya. Tapi, jangan salah lho…. Aku dulu dikala masih berada di asrama dipercaya oleh para formator asrama menjadi translator dikala ada tamu-tamu yang tiba baik dari Jepang, Amerika, Filipina dan Papua New Guenia (Silahkan percaya atau tidak, saya jujur kok XD). Bukan berarti fasih berbahasa Jepang, dikala ada tamu dari Jepang yang datang, saya mencampur bahasa Jepang dengan Bahasa Inggris. Memalukan memang, tetapi bahasa Jepangku cukup diakui oleh mereka walaupun saya tak bersertifikat JLPT.

Nah, kembali ke topik awal. bahasa Jepang tidak sanggup hanya dengan buku saja, namun praktik. Akan tetapi, ada point utama yang harus kita ketahui bersama, yaitu metode berguru kita. Apakah kita cocok dengan metode tersebut? Nah, ini ialah metodeku untuk berguru bahasa Jepang.

Belajar Bukan Suatu Paksaan

Belajar apapun, kalau kita memaksakan diri untuk mengerti sudah menjadi barang niscaya akan sukar untuk dipahami. Begitu pula dengan berguru bahasa Jepang. Sebelum berguru hendaknya kita selalu menyampaikan bahwa “Saya berguru bukan lantaran terpaksa untuk suatu hal, akan tetapi berguru lantaran saya membutuhkan ilmu tersebut demi masa depan yang ingin saya raih.”

Jangan Berhenti untuk Bermimpi

Bagi teman-teman, kalimat ini mugkin terdengar sangat berlawanan dengan apa yang ada pada realitas kehidupan. “Ketika sesuatu dilakukan dengan bermimpi, akibatnya tidak akan maksimal dan menjadi percuma!”. Nah, paradigma inilah yang salah. Menurutku, selama tidak berlebihan, suatu perjuangan yang dibarengi dengan mimpi akan menstimulasi diri kita dan menciptakan kita mempunyai motivasi yang cukup dan alasan yang terang mengapa kita ingin berguru bahasa Jepang.

Belajar dengan Mood

Nah, ini ialah salah satu metode yang biasa saya gunakan dikala berguru memakai buku. Terkadang, buku ialah sarana berguru yang cukup lengkap namun menjemukan. Oleh karenanya, dikala kalian berguru memakai buku, hal yang harus kalian perhatikan ialah mood. Ketika mood teman-teman bagus, kalian sanggup menargetkan seberapa materi yang bisa kita konsumsi. Ketika mood itu bagus, kalian bisa saja tanpa sadar sudah menghabiskan puluhan halaman dan mengerti semua klarifikasi tanpa terhambat. Jika tidak mempunyai mood yang tidak mendukung untuk belajar, lebih baik jangan dipaksakan. Memaksakan diri untuk berguru tidak sehat untuk otak, lantaran memaksa tidak akan membuahkan hasil yang baik.

Disiplin

Meskipun pada point sebelumnya saya menekankan pembelajaran dengan mood, akan tetapi kunci yang tak kalah penting semoga bisa menguasai bahasa Jepang dengan baik ialah disipin. Meskipun tidak mempunyai mood yang mendukung untuk belajar, jangan hingga kalian meninggalkan pembelajaran. Walau tidak mood untuk belajar, sebisa mungkin kalian dengan sengaja membolak-balik buku tersebut dan melihat-lihat penjelasannya. Mengapa saya menyarankan hal ini? Sebab, dengan kesengajaan itu dengan otomatis otak akan merekam apa yang kita lihat walau tidak bisa mengerti dengan tepat. Lalu, apa gunanya kita melaksanakan hal tersebut? Gunanya ialah mempercepat proses pemahaman kita. Ketika berhadapan dengan soal, kita akan teringat dan merasa “Rasanya pernah deh saya baca,” dan dikala menemukan serta membacanya, daya pemahaman kita akan dengan cepat memproses pemahaman kita akan materi tersebut.

Sharing dan Menjelaskan kepada Orang Lain

Beruntunglah kalian yang bersekolah dengan muatan lokal bahasa Jepang. Sebab, di sinilah pemahaman kalian diuji. Inilah yang menciptakan saya mafhum mengapa para formator di asramaku dulu mempercayakan saya untuk menjadi salah satu translator (kesayangan mereka XD). Ketika sahabat kalian tidak mengerti, jangan ragu untuk menjelaskan kepada mereka sekalipun belum menguasai betul materi yang diajarkan. Cukup dengan keberanian dan pemahaman yang memadai, kalian sanggup menyebarkan ilmu dan dari sana pula, kalian akan menjadi lebih paham akan materi yang sebelumnya tidak terlalu kalian pahami.

Praktik


Nah, ini yang nggak kalah penting. Praktik sanggup meningkatkan kemampuan kalian berkembang pesat. Praktiknya bukan hanya bicara lho ya…. Praktik yang saya maksudkan ialah praktik listening, praktik menyanyikan lagu-lagu Jepang alias ngidol :D, praktik menulis dan berbicara, dan lain sebagainya.

Listening

Nah, praktik ini yang sangat saya sukai dan sudah jadi hobi. Listening bisa dari lagu ataupun film (entah movie, anime, Live Action/LA, maupun dorama). Dari lagu, sebisa mungkin (bagi yang pertama kali mencobanya lho yaa) lagu yang sering kita degarkan. Jika sudah terbiasa dan bisa menangkap banyak kosakata, jangan lupa untuk latihan tulis ulang liriknya kemudian dicocokkan dengan lirik aslinya yaa, biar makin tajam telinga kita. Nah, kalau sudah terbiasa, ada baiknya kalau lanjut ke lagu yang baru. Jika mau lagu-lagu yang ekstrem, saya rekomendasikan lagu-lagu dari Lisa, Garnidelia, Panorama Panama Town(パノラマパナマタウン), Baby Metal, Aimer dan Purpel Stone. Jujur saja, menurutku lagu-lagu mereka kebanyakan cukup sukar untuk dipakai sebagai materi berguru choukai. Pengucapannya yang samar (seperti kumur-kumur XD. Contoh: tsumi/dosa namun karna suaran penyanyi, jadinya shumi/hobi), terlalu cepat, menghilangkan aksara konsonan(contoh: boku menjadi bok/boc, ).

Jangan Pernah Meninggalkan Buku

Belajar bahasa bahwasanya tidak perlu terlalu sering untuk menetap buku. Namun, bukan berarti harus menginggalkan buku pelajaran lho yaa. Terkadang buku menjadi pilihan terbaik untuk berguru bahasa. So, patian untuk selalu membawa bukumu ya.

Cobalah untuk mempraktikan kemampuanmu dengan membaca konten berbahasa Jepang.
Nah, bagi yang merasa sudah bisa berbahasa jepang, cobalah untuk push your language skill dengan membaca konten yang berbahasa Jepang. Contohnya OA Jepang, akun Instagram artis-artis Jepang atau orang Jepang, berita-berita lewat app NHK Easy News.

Membaca komik atau novel tanpa translate
 lantaran hari ini Riizhu mau share postingan kiriman dari sobat BJB sebut saja Ichinose Cara Belajar Bahasa Jepang Ala Ichinose

 lantaran hari ini Riizhu mau share postingan kiriman dari sobat BJB sebut saja Ichinose Cara Belajar Bahasa Jepang Ala Ichinose

Menonton Film entah anime atau dorama atau movie raw

 lantaran hari ini Riizhu mau share postingan kiriman dari sobat BJB sebut saja Ichinose Cara Belajar Bahasa Jepang Ala Ichinose

Other artikel: 6 Tips Meningkatkan Kemampuan Bahasa Jepang Tingkat Menengah

Nah, kalau merasa udah cukup mengerti bahasa Jepang, cobalah untuk menonton film-film Jepang tanpa subs (raw). Belakangan sih saya cukup sering ya, untuk ngeraw. Nah, bagi yang mau ngeraw, saya saranin untuk menentukan genre yang gampang untuk dipahami ibarat romace,school atau slice of life. Mengapa? Karna pada ketiga genre ini, jarang sekali ada istilah2 yang rumit.

Nah, itu beberapa metode yang bisa saya share bagi teman2 yang mau mencoba mencari metode alternative

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel