Behind The Scene Buku 30 Hari Paham Contoh Kalimat Bahasa Jepang

Setelah kurang lebih satu setengah tahun berjuang, balasannya saya bisa menerbitkan sebuah buku berjudul "30 Hari Paham Pola Kalimat Bahasa Jepang". Tanggal 9 September 2018 ditetapkan sebagai tanggal rilis bukunya. Rasanya lega dan bisa bernafas untuk sejenak sebelum melanjutkan usaha ke tahap selanjutnya yang niscaya lebih berat.

Setelah kurang lebih satu setengah tahun berjuang Behind The Scene Buku 30 Hari Paham Pola Kalimat Bahasa Jepang

Tim Kreatif BJB

Tim pembuatan buku pertama BJB ini terdiri dari 3 orang yakni Aku, Hirma-san dan Faa-chan. Tim ini kita beri nama tim kreatif BJB. Masing-masing dari kita mempunyai kiprah ganda lho, misalnya Hirma-san yang bertugas sebagai ilustrator, desain cover dan layoutnya. Faa-chan yang merangkap jabatan selain sebagai editor, ia juga jadi admin sosmed dan yang mengurus marketingnya juga. Trus aku, hmm tugasku apa ya, selain menulis XD. *setelah mikir beberapa lama. Ya, yang memastikan dan nge-back up semuanya semoga semua tetap berjalan sesuai planning (meski balasannya jauh di luar rencana), saya juga jadi admin sosmed dan sedikit membantu di marketingnya khususnya dalam hal promosi.

Kendala yang Dihadapi

Dikarenakan tim ini terdiri dari orang-orang yang gres pertama terlibat dalam dunia penerbitan dan penulisan, jadi ada banyak sekali kendala-kendala yang menghadang dalam pembuatan buku pertama bagi kita bertiga ini. Kendala yang paling sering muncul dan menyebalkan ialah berubahnya font atau lainnya yang sebelumnya sudah kita set. Kendala semacam ini memang tak terelakkan baik untuk yang sudah sering berkecimpung di dunia kepenulisan dan penerbitan. Memang menyebalkan, terutama font Jepangnya, jika berubah jenis font, maka bakal jadi kotak-kotak dan ketika di save PDF jadi gak keliatan.

Kendala selanjutnya itu ada di peralatan. PC-ku kadang sering ngerestart sendiri, dan yang nyebelinnya itu kerestartnya pas udah loading save, dan itu berkali-kali, hadduh, bayangin dah gimana hancurnya perasaanku waktu itu. Sudah cape-cape duduk bagus di depan komputer dan melototin monitor kurang lebih 1 jam, tahu-tahunya, hasil kerja kita gak kesave. Setelah semua hampir selesai, tau-taunya kita malah salah ukuran, naskah yang seharusnya siap cetak di kertas ukuran A5, kita malah nge-setnya kertas A4, dan itu gres kita sadari sehabis proses pracetak naskah hampir jadi. Hadduh, mengulang lagi dong, ganti ukuran kertas, ganti size font, dan ngelayouting lagi.  (T.T), di sini udah mau nyerah aja, dan berpikiran, ya udah deh dibikin E-book aja.

Singkat cerita, kurang lebih 1 bulanan, proses sudah mencapai 70% . Tapi di sini muncul hambatan baru, sehabis semakin sering terjadi, balasannya PC-ku modar juga, mungkin gak besar lengan berkuasa jalanin Corel Draw. Beberapa hari coba kuutak-atik sendiri balasannya bisa hidup normal lagi, tapi seminggu kemudain screen no display lagi, coba utak-atik lagi, eh malah makin parah, jadi mati total XD. Dengan terpaksa balasannya diserahin ke kang service lah (untungnya saya dah mindahin file naskahnya ke flash disk alasannya ialah sudah mencium gelagat komputer bermasalah).

Setelah itu tongkat estapet menuntaskan naskah diserahkan ke laptopku. Spek laptopku agak pas-pasan untuk menjalankan Corel Draw, alhasil untuk membuka file naskah di awal aja itu butuh waktu 5 hingga 10 menitan. Dan loading ngesavenya pun sama, 5 hingga 10 menitan juga, dan itu harus dibiarin dulu, jika sambil diketik-ketik atau sambil ngerjain sesuatu maka bakalan force close, di sini banyak menguji kesabaran XD, ini yang kuceritain masih hambatan disudut pandangku ya, ku ingat juga Hirma beberapa kali mengalami hambatan laptop error juga, kita tanya nanti deh ke Hirma dan Faa mengenai kendala-kendala yang mereka hadapi ketika pembuatan naskahnya.

Tak berhenti di sini aja, hambatan berikutnya hingga ke percetakan lho, oke ini tampaknya hambatan yang muncul dari kurang ketelitian dan kecerobohanku. Ceritanya gini, file corelnya sudah kusave ke format PDF untuk dicetak. Tentu saja, sebelum ku kirim ke percetakan, saya cek lagi beberapa hari. Setelah dicek, sip semua sesuai ibarat file corelnya dan siap menuju dapur percetakan. Lalu, kuhubungi pihak penerbitan dan percetakan untuk mengurus ISBN dan mencetak sekian buku dulu sebagai cetakan percobaan. Hanya berselang 10 hari kerja, selesai semua, ISBN dan buku cetakan yang kupesan. Di sini lah muncul hambatan yang nyebelin juga. Yakni, "file naskah yang tertukar" XD. Bukan tertukar dengan naskah orang lain, tapi tertukar dengan naskah yang sama tapi naskah yang kukirim ke percetakan itu ada problem di beberapa halaman. Sebelumnya saya banyak sekali nge-convert filenya ke pdf dengan aneka macam settingan dan mencoba juga ke aneka macam situs convert to pdf (soalnya ketika ku convert pdf di corel sering force  close laptopku, dan waktu itu PC belum kembali). Dan ada satu situs yang convert pdfnya jadi berantakkan di beberapa halaman. Makara kaget deh, pas bukunya tiba dan dibuka oleh salah satu tim kita, ternyata menemukan beberapa halaman yang berantakan. Di ketika ini dua perasaan berlawanan menyatu, antara bahagia dan kecewa. Untuknya kadar perasaan bahagia sedikit lebih banyak, jadi nggak resah dan berpikir untuk mencari solusinya. Nasib baik juga halaman yang awut-awutan hanya ada beberapa aja sehabis dihitung. Dan ini jadi pelajaran buat kita juga untuk lebih teliti dan hati-hati  lagi, apalagi nanti jika sudah mencetak lebih banyak lagi.

Itulah kendala-kendala, rinitangan-rintangan, hadangan-hadangan, obstackle-obstacke, masalah-masalah (hmm apa lagi ya sinonimnya) yang kita hadapi semasa proses pracetak dan cetakan percobaan. Tentunya kita tau, masih akan banyak lagi kendala-kendala lainnya yang siap menghadang kita di proses selanjutnya, insyaAllah kita siap dan apapun rintangannya kita akan terus berjalan lurus ke depan. Mohon doanya ya, semoga kita bisa bisa mengatasi semua kendala-kendalanya^^

Belajar Banyak

Ini ialah pengalaman pertama kita terjun ke dunia penerbitan dan penulisan, meski pengalaman pertama, tapi kita bertiga pribadi melaksanakan rangkap jabatan. Tentunya dalam prosesnya kita banyak sekali berguru hal-hal yang sebelumnya hanya kita ketahui tapi belum pernah kita rasakan dan alami. Aku jadi berguru banyak perihal kadiah Ejaa Yang Disempurnakan (EYD), aneka macam penggunaan tanda baca, dan bagaimana cara-cara mengawali goresan pena dengan baik dan cara-cara memberikan goresan pena semoga lebih gampang dipahami. Kalau sebelumnya kan di blog, saya cenderung asal-asalan XD, apalagi tulisan-tulisanku dulu (alhamdulillah sudah sebagian besar mengalami pengedita di tahun lalu). Aku juga diajarin oleh Hirma banyak hal perihal pengoperasian software Corel Draw. Hmm, apa lagi ya, kita juga jadi tahu tahap-tahap penulisan naskah buku hingga jadi, di sini banyak sekali tahapan-tahapan salah kita terapkan sehingga cenderung menciptakan pekerjaan kurang efisien. Tapi tak mengapa lah, di sini kita menerima banyak sekali pengalalman-pengalaman berharga yang tak ternilai. Kita jadi tahu, harus memberi margin berapa, dan halaman kanan dan kiri yang berbeda, pentingnya memberi bleed untuk desain covernya. Banyak deh pokoknya pengalaman-pengalaman yang didapat, jika diceritain semuanya, bisa jadi satu novel penuh ini mah (alasan aja sih, padahal sebetulnya lupa wkwk XD).

Halaman Terima Kasih

Halaman terima kasihnya di sini aja ya ditaruhnya^^. Pertama-tama terima kasih kepada Allah SWT, alasannya ialah izin dan kehendak-Nya lah buku ini balasannya bisa terbit. Berikutnya terima kasih buat Hirma-san yang dah banyak membantu pembuatan bukunya dari segi desain, mulai dari ilustrasi, layout hingga covernya. Dan juga buat Faa-chan yang dah banyak ngajarinku perihal dunia kepenulisan, dan membantu bukunya dari segi tulisan. Berikutnya, terima kasih juga buat teman-teman yang sudah membaca naskahnya dan memberi saran dan masukannya yang sangat dibutuhkan. Tak ketinggalan, terima kasih kepada seluruh keluarga dan semua sobat BJB atas dukungannya selama ini. Minna, hontou ni arigatou gozaimashita m(_ _)m.

Setelah kurang lebih satu setengah tahun berjuang Behind The Scene Buku 30 Hari Paham Pola Kalimat Bahasa Jepang


Setelah kurang lebih satu setengah tahun berjuang Behind The Scene Buku 30 Hari Paham Pola Kalimat Bahasa Jepang

Itulah kisah dan hal-hal terjadi selama perjalanan kita menerbitkan buku pertama kita yang berjudul "30 Hari Paham Pola Kalimat Bahasa Jepang". Dari aneka macam hambatan yang kita hadapi, kita mulai mencari tahu dan mencoba memikirkan solusi hingga balasannya bisa berguru banyak dan menerima banyak sekali pengalaman yang tak ternilai. Walau sebetulnya masih banyak lagi yang belum terceritakan. Dan tentu saja usaha masih belum selesai, selanjutnya bagaimana cara mentransfer bukunya hingga hingga ke tangan sobat BJB seluruh Indonesia. Dan kuharap walau tidak sempurna, semoga hasilnya bisa memuaskan sobat BJB semua..Dan mudah-mudah untuk proyek-proyek buku selanjutnya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor dan terpajang di aneka macam toko buku besar di seluruh Indonesia. Selalu kita tunggu kritik, saran dan masukan-masukan membangunnya, terima kasih banyak^^, terima kasih atas supportnya selamat ini, itsumo ouen sasete kurete hontou ni arigatou gozaimashita.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel