Tahun Pedoman Gres Di Jepang ( 入学式 )
Saturday, May 4, 2019
Edit
Yoo mina-san.... 🙌🙌🙌 Yukito pengen posting sesuatu yang menarik lagi nih. Oia, sebelumnya Yukito pengen ngucapin semangat yah buat Sobat BJB yang sedang melalui ujian kls 3. 頑張ってね〜 😆
Nah bila kini di Indonesia sedang sibuk-sibuknya menghadapi ujian, di Jepang sedang penerimaan siswa gres lho.... Bagaimana suasana tahun pemikiran gres di Jepang yah? Apakah ada sistem OSPEK juga menyerupai di Indonesia? Langsung disimak aja yuk 😉
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
Di Jepang, trend semi tidak hanya menandai telah tiba waktunya bagi banyak sekali macam bunga terutama bunga sakura untuk bermekaran. Tetapi juga menandai waktunya memasuki tahun pemikiran baru. Upacara penyambutan siswa gres atau Nyuugakushiki dilaksanakan pada bulan April. Saat bunga sakura sedang mekar dengan indahnya.
Saat menghadiri Nyuugakushiki, siswa siswi menggunakan pakaian resmi dan berpakaian rapi. Mereka duduk di aula dan mendengarkan pidato yang berisi pesan – pesan dan cita-cita untuk menjadi lebih baik di tahun pemikiran yang gres dengan khidmat.
Selain siswa-siswi gres yang harus mengikuti program penyambutan, karyawan dan karyawati yang gres masuk ke sebuah perusahaan juga ada upacara semacam penyambutannya. Setiap bulan April perusahaan menyelenggarakan penyambutan karyawan baru. Seperti yang diadakan di sekolah-sekolah juga, karyawan gres yang mengikuti upacara ini menggunakan pakaian resmi yang rapi. Mereka mengikuti upacara dengan khidmat meski disertai rasa was-was bersiap menghadapi lingkungan gres di perusahaan.
Dan hari pertama anak gres masuk sekolah dasar di Jepang biasanya diantar oleh Bapak dan Ibunya. Nyuugakushiki dirayakan secara besar-besaran. Heboh pokoknya. Anak-anak kelas satu dan para orang renta murid kelas satu yang mengantarnya akan terlihat sangat rapih sekali.
Para orang renta biasanya mengenakan baju formal, berupa blazer atau jas, layaknya pakaian bila kita ingin berangkat ke kantor. Sedangkan bawah umur tak kalah necisnya, baju dan tas ala nyuugakushiki pun akan banyak digunakan oleh bawah umur kecil yang gres masuk sekolah ini. Serta tak lupa TAS RANDOSERU gres sebagai ciri khas bawah umur yang gres masuk SD di Jepang.
Anak-anak SD di Jepang ternyata hanya diantar pada dikala hari pertama mereka masuk SD saja, yaitu dikala mereka gres menjadi kelas 1 atau anak baru. Setelah kenaikan ke kelas 2 hingga 6 mereka sama sekali tidak diantar oleh orang tua. Makara pengalaman mengantar anak pertama kali ke sekolah bagi para orang renta di Jepang ya pada dikala mereka masuk SD. Lalu sehabis itu, para orang renta tidak boleh mengantar jemput anak-anak.
Anak SD di Jepang dibagikan masing-masing cover tas ransel warna kuning, priwitan serta alarm digital, bahkan juga mendapatkan topi kuning (topi ini sebagai tanda untuk anak kelas satu, supaya menjadi sentra perhatian alasannya ialah masih baru). Priwitan dan alarm ialah dua alat pelindung keamanan bawah umur SD di Jepang. Karena mereka pergi dan pulang tidak diantar jemput oleh orang remaja maka alat-alat ini yang dibutuhkan sanggup menjadi pelindung keselamatan mereka di jalan.
Bicara perihal pentingnya orang renta mengantar anak dikala pertama kali sekolah memang sudah terbukti dasyatnya manfaat itu. Tapi tunggu dulu loh. Di Jepang ternyata bukan hanya mengantar anak pada hari pertama sekolah saja yang dirasa penting dan banyak manfaatnya, tapi sebelum hari pertama mengantar bawah umur ini ke sekolah pun juga dirasa penting. Bahkan sangat penting.
Makara sebelum hari pertama masuk sekolah, sangat perlu untuk mengajak anak jalan-jalan menghapal rute, yaitu rute jalan dari rumah ke sekolah dan balik lagi dari sekolah ke rumah. Sangat tidak dianjurkan untuk melewati jalan tembus yang rutenya lebih dekat.
Karena jalan tembus yang lebih deket ke sekolah itu sangat berbahaya untuk dilalui oleh bawah umur sekolah nantinya, dan tidak boleh keras bawah umur melalui jalan itu. Kenapa? alasannya ialah jalannya terlalu sempit dan sepi alasannya ialah jauh dari keramaian, dikhawatirkan bawah umur akan tersenggol kendaraan, diculik, dijahati, dsb.
Himbauan untuk menggunakan jalan yang lebih jauh atau memutar ternyata tertulis dalam lembaran dari sekolah. Selain itu ada juga loh himbauan lain kepada orang renta untuk memberi wejangan-wejangan kepada anak-anaknya sebelum masuk hari pertama sekolah, yaitu supaya tidak boleh bicara serta tak boleh mendapatkan barang atau makanan dari orang tidak dikenal, harus memberi pelajaran hingga anak paham benar perihal rambu-rambu di jalan, segera meniup priwitan atau memencet alarm apabila merasa dalam keadaan berbahaya, dan mengajarkan manner dikala perjalanan berangkat dan pulang sekolah.
Lhoo ada yah manner dikala berjalan? Iya dong! Manner itu menyerupai tidak boleh dorong-dorongan dan berisik dikala di jalan, tidak boleh mengganggu binatang yang sedang diajak jalan oleh siempunya, tidak boleh memetik bunga di halaman rumah orang, tidak boleh membuang sampah di jalan, dan masih banyak lagi...!
Makara tugas orang renta itu bener-bener besar sekali ya, bukan saja memberi proteksi moril kepada anak-anaknya dikala mereka di hari pertama sekolah tapi sebelumnya pun, yaitu ketika mereka melangkahkan kaki keluar rumah, selama di perjalanan, hingga hingga dengan selamat ke sekolah pun, wejangan bagaimana si anak harus bersikap dan bertindak serta bimbingan orang renta melalui latihan singkat jalan bersama menyusuri rute yang nanti akan dilalui supaya si anak terbiasa dan merasa nyaman sehingga tidak resah nantinya itu pun ternyata sangat besar sekali manfaatnya.
Sebagai tambahan, trend semi mengambarkan atau menyimbolkan perihal cita-cita yang baik. Setelah trend hambar yang dimana banyak tumbuhan yang sulit tumbuh dan binatang yang berhibernasi, tiba trend semi yang menghangatkan dan mulai tumbuh banyak sekali macam tumbuhan di trend ini. Ditambah dengan mekarnya banyak sekali macam bunga, semakin menambah indahnya trend semi. Hal itu juga melambangkan cita-cita supaya pada tahun pemikiran gres nanti sanggup menjadi lebih baik dan dilewati dengan hal-hal yang indah.
👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆
Sumber:
Wah,,,,, Yukito jadi teringat waktu pertama kali masuk sekolah. Mama Yukito bahkan hingga nungguin Yukito pulang. Dan Yukito juga jadi sering nengok ke jendela memastikan mama masih ada di sana 😂😂😂
Eh, tapi Yukito juga sering liat di beberapa anime, bawah umur SD nya menggunakan topi kuning dan membawa sempritan. Ternyata fungsinya menyerupai itu yah. Wah, salut deh sama Jepang.... Sip, Sampai jumpa di postingan selanjutnya... 🙌🙌🙌 Baibai 👋
Nah bila kini di Indonesia sedang sibuk-sibuknya menghadapi ujian, di Jepang sedang penerimaan siswa gres lho.... Bagaimana suasana tahun pemikiran gres di Jepang yah? Apakah ada sistem OSPEK juga menyerupai di Indonesia? Langsung disimak aja yuk 😉
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
Di Jepang, trend semi tidak hanya menandai telah tiba waktunya bagi banyak sekali macam bunga terutama bunga sakura untuk bermekaran. Tetapi juga menandai waktunya memasuki tahun pemikiran baru. Upacara penyambutan siswa gres atau Nyuugakushiki dilaksanakan pada bulan April. Saat bunga sakura sedang mekar dengan indahnya.
Saat menghadiri Nyuugakushiki, siswa siswi menggunakan pakaian resmi dan berpakaian rapi. Mereka duduk di aula dan mendengarkan pidato yang berisi pesan – pesan dan cita-cita untuk menjadi lebih baik di tahun pemikiran yang gres dengan khidmat.
Selain siswa-siswi gres yang harus mengikuti program penyambutan, karyawan dan karyawati yang gres masuk ke sebuah perusahaan juga ada upacara semacam penyambutannya. Setiap bulan April perusahaan menyelenggarakan penyambutan karyawan baru. Seperti yang diadakan di sekolah-sekolah juga, karyawan gres yang mengikuti upacara ini menggunakan pakaian resmi yang rapi. Mereka mengikuti upacara dengan khidmat meski disertai rasa was-was bersiap menghadapi lingkungan gres di perusahaan.
Dan hari pertama anak gres masuk sekolah dasar di Jepang biasanya diantar oleh Bapak dan Ibunya. Nyuugakushiki dirayakan secara besar-besaran. Heboh pokoknya. Anak-anak kelas satu dan para orang renta murid kelas satu yang mengantarnya akan terlihat sangat rapih sekali.
Para orang renta biasanya mengenakan baju formal, berupa blazer atau jas, layaknya pakaian bila kita ingin berangkat ke kantor. Sedangkan bawah umur tak kalah necisnya, baju dan tas ala nyuugakushiki pun akan banyak digunakan oleh bawah umur kecil yang gres masuk sekolah ini. Serta tak lupa TAS RANDOSERU gres sebagai ciri khas bawah umur yang gres masuk SD di Jepang.
Anak-anak SD di Jepang ternyata hanya diantar pada dikala hari pertama mereka masuk SD saja, yaitu dikala mereka gres menjadi kelas 1 atau anak baru. Setelah kenaikan ke kelas 2 hingga 6 mereka sama sekali tidak diantar oleh orang tua. Makara pengalaman mengantar anak pertama kali ke sekolah bagi para orang renta di Jepang ya pada dikala mereka masuk SD. Lalu sehabis itu, para orang renta tidak boleh mengantar jemput anak-anak.
Anak SD di Jepang dibagikan masing-masing cover tas ransel warna kuning, priwitan serta alarm digital, bahkan juga mendapatkan topi kuning (topi ini sebagai tanda untuk anak kelas satu, supaya menjadi sentra perhatian alasannya ialah masih baru). Priwitan dan alarm ialah dua alat pelindung keamanan bawah umur SD di Jepang. Karena mereka pergi dan pulang tidak diantar jemput oleh orang remaja maka alat-alat ini yang dibutuhkan sanggup menjadi pelindung keselamatan mereka di jalan.
Bicara perihal pentingnya orang renta mengantar anak dikala pertama kali sekolah memang sudah terbukti dasyatnya manfaat itu. Tapi tunggu dulu loh. Di Jepang ternyata bukan hanya mengantar anak pada hari pertama sekolah saja yang dirasa penting dan banyak manfaatnya, tapi sebelum hari pertama mengantar bawah umur ini ke sekolah pun juga dirasa penting. Bahkan sangat penting.
Makara sebelum hari pertama masuk sekolah, sangat perlu untuk mengajak anak jalan-jalan menghapal rute, yaitu rute jalan dari rumah ke sekolah dan balik lagi dari sekolah ke rumah. Sangat tidak dianjurkan untuk melewati jalan tembus yang rutenya lebih dekat.
Karena jalan tembus yang lebih deket ke sekolah itu sangat berbahaya untuk dilalui oleh bawah umur sekolah nantinya, dan tidak boleh keras bawah umur melalui jalan itu. Kenapa? alasannya ialah jalannya terlalu sempit dan sepi alasannya ialah jauh dari keramaian, dikhawatirkan bawah umur akan tersenggol kendaraan, diculik, dijahati, dsb.
Himbauan untuk menggunakan jalan yang lebih jauh atau memutar ternyata tertulis dalam lembaran dari sekolah. Selain itu ada juga loh himbauan lain kepada orang renta untuk memberi wejangan-wejangan kepada anak-anaknya sebelum masuk hari pertama sekolah, yaitu supaya tidak boleh bicara serta tak boleh mendapatkan barang atau makanan dari orang tidak dikenal, harus memberi pelajaran hingga anak paham benar perihal rambu-rambu di jalan, segera meniup priwitan atau memencet alarm apabila merasa dalam keadaan berbahaya, dan mengajarkan manner dikala perjalanan berangkat dan pulang sekolah.
Lhoo ada yah manner dikala berjalan? Iya dong! Manner itu menyerupai tidak boleh dorong-dorongan dan berisik dikala di jalan, tidak boleh mengganggu binatang yang sedang diajak jalan oleh siempunya, tidak boleh memetik bunga di halaman rumah orang, tidak boleh membuang sampah di jalan, dan masih banyak lagi...!
Makara tugas orang renta itu bener-bener besar sekali ya, bukan saja memberi proteksi moril kepada anak-anaknya dikala mereka di hari pertama sekolah tapi sebelumnya pun, yaitu ketika mereka melangkahkan kaki keluar rumah, selama di perjalanan, hingga hingga dengan selamat ke sekolah pun, wejangan bagaimana si anak harus bersikap dan bertindak serta bimbingan orang renta melalui latihan singkat jalan bersama menyusuri rute yang nanti akan dilalui supaya si anak terbiasa dan merasa nyaman sehingga tidak resah nantinya itu pun ternyata sangat besar sekali manfaatnya.
Sebagai tambahan, trend semi mengambarkan atau menyimbolkan perihal cita-cita yang baik. Setelah trend hambar yang dimana banyak tumbuhan yang sulit tumbuh dan binatang yang berhibernasi, tiba trend semi yang menghangatkan dan mulai tumbuh banyak sekali macam tumbuhan di trend ini. Ditambah dengan mekarnya banyak sekali macam bunga, semakin menambah indahnya trend semi. Hal itu juga melambangkan cita-cita supaya pada tahun pemikiran gres nanti sanggup menjadi lebih baik dan dilewati dengan hal-hal yang indah.
👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆
Sumber:
- https://lincahbahasajepang.blogspot.com//search?q=nyuugakushiki
- http://m.kompasiana.com/weedykoshino/di-jepang-inilah-yang-penting-sebelum-antar-anak-di-hari-pertama-sekolah_57903c8dc623bdd904de4aab
Wah,,,,, Yukito jadi teringat waktu pertama kali masuk sekolah. Mama Yukito bahkan hingga nungguin Yukito pulang. Dan Yukito juga jadi sering nengok ke jendela memastikan mama masih ada di sana 😂😂😂
Eh, tapi Yukito juga sering liat di beberapa anime, bawah umur SD nya menggunakan topi kuning dan membawa sempritan. Ternyata fungsinya menyerupai itu yah. Wah, salut deh sama Jepang.... Sip, Sampai jumpa di postingan selanjutnya... 🙌🙌🙌 Baibai 👋