Rubrik Sahabat Bjb 25 (Nashruddin)

Bismillahirrahmanirahiim. Saya bukanlah seorang member BJB tapi hanya sebatas fans yang suka melihat post terbaru baik di situs BJB maupun di OA LINE BJB saja.

Saya menjadi fans berat BJB alasannya ialah menambah wawasan bahasa dan budaya Jepang.

Aduh saking semangatnya lupa hingga belum perkenalan yah(hahaha)(hahaha)(hahaha)
perkenalkan nama saya Nashruddin AK.
[AK itu kependekan tapi diam-diam yah. hihihi]
usia sudah lebih dari 30 tahun, saya anak yang pernah hidup di awal tahun 90-an.

Pekerjaan sebagai pengajar, tapi bukan guru bahasa Jepang. saya guru pelajaran Syar'i di suatu yayasan.

Hobi suka ngoprek Android [bakat yang tidak nyambung dengan pekerjaan(hahaha)(hahaha)]

Saya rasa perkenalannya sudah cukup hingga di sini.

Baiklah saya lanjukan kisahnya.

Pertama kali saya tau "Jepang" yaitu dari pelajaran PSPB yang diajarkan di sekolah dan serial Anime/Tokukatsu yang disiarkan di televisi pada waktu itu.

Dalam pelajaran PSPB (Pelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa) disebutkan bahwa Jepang merupakan penjajah yang paling kejam dan sangat menyengsarakan rakyat Indonesia. Namun akhir dari kekalahan dalam PD II, rakyat Jepang bekerja keras sehingga Jepang menjadi Negara yang maju.

Sedangkan serial Jepang yang tayang di televisi pada waktu itu yang saya ingat, mirip Megaloman, Gaban apalagi ya??
lupa nih soalnya saya waktu itu masih kecil masuk SD saja belum (hahaha)(hahaha)(hahaha)(hahaha)

Siaran televisi pada waktu hanya TVRI saja.
pada awal tahun 90-an gres muncul RCTI sebagai statsiun TV swasta Indonesia sesudah itu SCTV dan TPI (sekarang MNCTV). setahun kemudian ANTeve menyusul.

Setelah banyaknya statsiun televisi swasta mengudara di Indonesia, banyak tayangan anime/tokukatsu yang tayang pada waktu itu. Seperti Ultraman Seven, Ksatria Baja hitam, Doraemon, Candy-Candy, Remi, Saint Seiya, Dash Yonkuro dan lain-lain.

Dari sekian banyak anime/tokukatsu yang tayang pada waktu itu, hanya Saint Seiya, dash Yonkuro dan Ksatria Baja Hitam yang menjadi favorit anak2 perjaka pada waktu itu.

Kalau saya pribadi suka Candy-Candy, Saint Seiya dan Ksatria Baja Hitam.(hahaha)(hahaha)(hahaha)
huruf favorit saya ialah dragon shiryu dari anime saint seiya.

Saat Indosiar gres lahir, banyak anime-anime keren yang tayang di TV swasta itu, namun sayang saya tidak bisa nonton anime yang ditayangkan di Indosiar alasannya ialah saya ketika itu masuk pesantren(sad)(sad)(sad)
padahal saya ingin sekali nonton anime fenomenal mirip Sailormoon dan Dragon Ball Z.

Santri hanya boleh nonton teve hari kamis dan jum'at saja.

Untungnya pada hari Jum'at ada serial anime yang keren, yaitu Kabuto.(hahaha)(hahaha)

Waaah jikalau membicarakan anime jadul itu ga bakal ada habisnya, bisa2 rubrik ini tidak bakalan muat tuh.

Mendingan saya lanjut kisah selanjutnya yah(hahaha)(hahaha)

Dulu ketika saya masih kecil, tidak tertarik untuk mencar ilmu bahasa Jepang.
bahkan tidak punya impian sama sekali untuk kuliah, kerja atau wisatapun ke Jepang.

Kenapa hingga begitu??

alasannya ialah waktu saya masih kecil punya pandangan yang buruk wacana Jepang, diantaranya:

1. dalam pelajaran sejarah, bangsa Jepang ialah penjajah yang kejam.

2. dari dongeng orang-orang yg usianya 60-70 tahun pada tahun 90-an, sering bercerita wacana kejamnya tentara-tentara DAI NIPPON terhadao Rakyat Indonesia. tentara-tentara DAI NIPPON suka merampas makanan, pakaian bahkan sendal jepit bututpun dirampasnya juga.

3. alasannya ialah pelajaran dan Cerita2 dari orang-orang yg sudah tua, saya menyimpulkan Jepang itu Negara yang menakutkan.

kesimpulan saya juga didukung dengan serial anime/tokukatsu yang disulih bunyi menggunakan bahasa yang sangat kasar.

misal, bajingan, bego, bedebah, bedebah dan bahasa berangasan lainnya.

4. waktu saya di pesantren, dalam suatu taushiyah, Jepang diibaratkan sebagai Negara yang tidak menyembah Allah swt.
Makanya negara ini sering terkena Adzab Allah berupa gempa dan tsunami.

alasannya ialah sering ditimpa adzab gempa dan tsunami, menciptakan saya semakin takut sama Jepang. jadi tidak mau pergi ke Jepang deh.

Namun seiring berjalannya waktu, pandangan saya terhadap Jepang pun berubah.

Setelah demo reformasi 98, aneka macam kegiatan2 yang biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi menjadi aktivitas yang terang-terangan. diantaranya aktivitas Tarbiyah.

Saat itu saya masih tinggal di pesantren, alasannya ialah saya tinggal di pesantren dari tsanawiyyah hingga aliyah.

Saya suka mengikuti aktivitas tarbiyah, mirip liqo' dan pengajian2. bahkan saya juga ikut-ikutan masuk menjadi anggota partai politik baru, meskipun usia saya belum genap 17 tahun.

Dalam suatu pengajian, yang temanya "Islam sebagai solusi kehidupan" ketika itu sang pemateri menyisipkan kisah orang Indonesia yang meng-Islamkan beberapa orang Jepang ketika ia kuliah.

Dari pengajian itulah merubah total pandangan saya wacana Jepang.

Dari pengajian menciptakan saya memiliki impian berpengaruh untuk kuliah di Jepang, padahal sebelumnya saya punya impian untuk kuliah di Timur Tengah, bahkan saya sudah dipromosikan menerima bea siswa ke Al-Azhar Kairo.

Niat impian kuliah ke Jepang yang ada dalam pikiran saya alasannya ialah termotivasi dari kisah dalam pengajian untuk menciptakan orang Jepang menjadi muallaf.

Semakin hari semakin berpengaruh impian saya untuk bisa bahasa Jepang. Akhirnya saya mencari daerah kursus bahasa Jepang.

Qadarullah, ternyata daerah kursus bahasa Jepang tidak terlalu jauh dari pesantren.

Karena saya tidak tahu bahasa Jepang sama sekali, maka saya mengambil jadwal kursus dari yang paling dasar, yaitu jadwal hiragana dan katakana.

Setelah saya lulus dari jadwal tersebut, saya tidak sanggup melanjutkan ke jadwal berikutnya, alasannya ialah saya pada waktu itu kelas 3 aliyah yang aneka macam kiprah dan kegiatan.

Tugas saya tersebut ialah menyusun karya tulis sebagai persyaratan kelulusan dan jadwal khidmat dedikasi kepada masyarakat.

Qadarullah, pada ketika itu ada orang yang menunjukkan saya saran untuk mengikuti pelajaran bahasa Jepang di radio NHK.

Sayapun membeli sebuah radio transitor untuk mengikuti pelajaran bahasa Jepang yang disiarkan di radio NHK. saya juga meminta ke radio NHK buku pelajaran Jepang yang dibagikan secara cuma-cuma.

Saya lulus aliyah pada tahun 2000. namun saya tidak pribadi kuliah, saya kursus dulu bahasa Jepang alasannya ialah saya sangat berniat untuk kuliah ke Jepang.

Qadarullah, takdir berkata lain. beasiswa ke Jepang hanya diperuntukan untuk lulusan IPA dan STM. sedangkan saya lulusan IPS(sad)(sad)

Akhirnya pada tahun 2001 saya masuk kuliah ke IAIN Bandung fak. Ushuluddin dan lulus kuliah pada tahun 2005.

Selama 4 tahun kuliah saya hampir tidak pernah mencar ilmu bahasa Jepang, sehingga bertahap kemampuan bahasa Jepang yang saya miliki hilang(hahaha)(sad)
dan minat serta semangat untuk mencar ilmu bahasa Jepang sudah tidak ada.

Singkat cerita....

Saat di bulan Ramadhan 2014, saya menonton jadwal hafidz dunia di trans7 dalam episode hafidz dari negeri sakura. ketika itulah impian untuk mencar ilmu bahasa Jepang mulai tumbuh kembali.

Seiring dengan tumbuhnya impian untuk mencar ilmu bahasa Jepang kembali, mengingatkan saya akan serial Jepang ketika saya kecil.

Saya jadi mendadak suka mengkoleksi serial Jepang untuk bernostalgila, eh bernostalgia. mirip serial Ksatria Baja Hitam [kamen rider black], Yatterman, Sailormoon, Inuyasha, Rurouni Kenshin dan Dragon Ball yang ceritanya belum tamat sampe sekarang.

Saat saya browsing mencari daerah mencar ilmu bahasa Jepang online, qadarullah kesannya ketemu dengan blog yang saya anggap cocok, yaitu blog BJB.

Untuk saya pribadi blog BJB sangat bermanfaat sekali, disamping untuk mengingatkan kembali pelajaran bahasa Jepang yang sudah lupa, blog ini juga menambah pengayaan bahasa dan budaya.

Karena saya tidak join menjadi member BJB, maka dongeng ini saya akhiri dulu. Terimakasih kepada Ukhti Nurul yang telah berkenan mendapatkan dongeng yang absurd ini.

Akhirulkalam, wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Terima kasih.

 Saya bukanlah seorang member BJB tapi hanya sebatas fans yang suka melihat post terbaru b Rubrik Sobat BJB 25 (Nashruddin)

Nashruddin yori

#BahasaJepangBersama
#SobatBJB

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel