17Th Day: Menganalisa Kemampuan Diri Sendiri
Saturday, August 27, 2016
Edit
Sabtu 27 Agustus 2016. Ossu\(^o^)/ Hallo, kita bertemu lagi, hari ini yakni hari ketujuh belas dari 30 hari sebelum mencoba mengontak email beberapa penerbit, hari ini riizhu ingin santai-santai dulu, hanya ingin mereview kemampuan diri sendiri semoga bisa menyiapkan metode berguru yang pas dan memperkuat skill yang masih lemah.
Mengetahui kemampuan diri sendiri itu cukup penting ya, apalagi bagi seorang yang belajarnya hanya secara belajar sendiri saja, biasanya kemampuannya tidak merata ya, ada beberapa skill yang sudah tinggi dan ada yang masih sangat rendah. Kalau yang belajarnya dari sekolah, kuliah tau daerah kursus sih biasanya lebih merata skillnya. Makara bagi seorang pelajar belajar sendiri sangat perlu untuk memahami kemampuan diri masing-masing semoga sanggup menciptakan jadwal/materi pelajaran yang pas dengan kemampuan kini sehingga bisa mengimbangi teman-teman yang berguru lewat kursus dan yang di universitas.
Berhubung ini yakni laporan pribadi riizhu mengenai penerjemahan manga jadi hari ini riizhu akan mencoba memetakan kekuatan riizhu dalam menerjemahkan manga. Dari kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang harus lebih banyak ditingkatkan. Baiklah riizhu coba menganalisa dari kekuatan dulu.
Dari segi kekuatan atau yang riizhu rasa sudah cukup dan bisa menjadi nilai lebih dalam dunia penerjemahan adalah:
Kanji: Dari bahasa Jepang hal yang paling riizhu kuasai yakni kanji(*^_^*) dan bagi riizhu menghafal kanji lebih gampang daripada menghafal kosakata soalnya bentuk kanji menyerupai mirip gambar jadi setiap melihat hurufnya biasanya pribadi terbanyang gambarnya. Dan diawal-awal berguru bahasa Jepang riizhu sudah menghafal 1006 kyouiku kanji(^_^) jadi riizhu rasa dalam hal kanji sudah tidak problem lagi, lagian toh dalam manga kanji yang sulit dibaca biasanya ada furigananya juga(*˘︶˘*) jadi skill kanji ini yang sering mengakibatkan riizhu selalu PD.
Suka manga/anime dari kecil: Background suka manga riizhu rasa bakal cukup berperan dalam dunia penerjemahan manga, ya iyalah ya, jika suka novel juga bakal sanggup nilai plus jika jadi penerjemah novel soalnya bakal tau bagaimana menentukan terjemahan dialog-dialog yang sempurna untuk kalangan pembaca novel, jadi terjemahan penerjemah yang suka komik bakal berbeda dengan hasil terjemahan penerjemah yang suka buku-buku non fiksi.(●´ϖ`●) yeah jadi ini bisa jadi nilai plus juga, riizhu sudah suka komik dan serial anime dari kecil dan terbiasa menonton anime berbahasa Jepang dengan subtitle bahasa Indonesia dari umur 18 tahun dan mulai membaca komik-komik berbahasa Jepang di umur 22 (belum nyampe satu tahunan).
Hmm, apalagi ya kekuatan riizhu, tampaknya cukup 2 itu aja yang paling besar nilai plusnya, nah berikutnya riizhu mau menganalisa kelemahan riizhu dalam memahami dan menerjemahkan manga, apa sajakah gerangan:
Kosakata: Dalam bahasa Jepang skill kedua riizhu yang paling payah yakni perbendaharaan kosakata (skill pertama terburuk yakni menulis, ya karna belajarnya belajar sendiri jadi jarang menulis(^。^) tampaknya yang berguru secara belajar sendiri tulisannya memang tidak sebagus anak sastra Jepang yang hampir setiap hari menulis, bdw goresan pena latinku juga sangat buruk nyaahaa XD, oke karna skill menulis tidak begitu menjadi problem dalam menerjemahkan manga jadi tidak akan riizhu masukan dalam kelemahan jadi cukup tau aja ya^^ ). Dalam bahasa Jepang perbendaharaan riizhu tidak banyak hanya hafal kosakata dasar dan sehari-hari saja, gak bisa membayangkan deh jika riizhu tidak hafal banyak kanji, kebanyakan riizhu menebak makna kosakata yang tidak riizhu ketahui dari kanjinya saja lho, jika ditulis dengan hiragana jadi galau deh. Makara mulai seoarang skill tango harus lebih digenjot lagi, hening riizhu sudah mencatat berbagai kosakata yang riizhu masukan di flash card aplikasi Ankidroid setiap hari riizhu harus berguru sebanyak 30 kosakata secara acak dan mereview 10 kosakata yang dipelajari di hari sebelumnya. Selain itu masih ada aplikasi lainnya menyerupai yomikata, kotoba-chan dan sering buka lagi daftar kosakata-kosakata di blog bahasajepangbersama.blogspot.com ini^^, dalam 6 bulan ini fokus riizhu yakni menambah sebanyak mungkin kosakata bahasa Jepang yang umum digunakan.
Kakimoji atau Sound Effect: Kelemahan riizhu berikutnya yang perlu di asah lebih lagi yakni kemampuan menerjemahkan sound effect, ini sangat susah apalagi bahasa Jepang itu populer dengan onomatopoeiannya yang suaaaaangaaaat buaaaanyaaak sekali (ToT) ya, allah tolongin baim, gairaigo, gitaigo, onomatopoeia bahasa Jepang sangat sulit dihafal ya allah, beri baim kekuatan(_ _). Onomatope Jepang di komik sangat banyak macamnya dan kebanyak sangat berbeda dengan suara yang ditulis di bahasa Indonesia. Dou shiyou, semoga saja dengan banyak-banyak membaca komik berbahas Jepang dan berbahasa Indonesia bisa menciptakan riizhu lebih mengerti lagi perihal cara menerjemahkan onomatopoeia dalam komik Jepang menjadi suara dalam bahasa Indonesia.
Yah, itulah skill-skill yang merupakan kekuatan dan kelemahan riizhu, secara keseluruhan sih riizhu belum yakin bisa haha(≧▽≦) masih harus berguru intensive lagi selama 6 - 12 bulan lagi untuk memperkaya kosakata. Yosh mulai kini harus lebih ulet lagi belajarnya khususnya dalam segi memperkuat kelemahan, cemangaaad!?. Sampai jumpa dilaporan berikutnya ya shitakke.
Mengetahui kemampuan diri sendiri itu cukup penting ya, apalagi bagi seorang yang belajarnya hanya secara belajar sendiri saja, biasanya kemampuannya tidak merata ya, ada beberapa skill yang sudah tinggi dan ada yang masih sangat rendah. Kalau yang belajarnya dari sekolah, kuliah tau daerah kursus sih biasanya lebih merata skillnya. Makara bagi seorang pelajar belajar sendiri sangat perlu untuk memahami kemampuan diri masing-masing semoga sanggup menciptakan jadwal/materi pelajaran yang pas dengan kemampuan kini sehingga bisa mengimbangi teman-teman yang berguru lewat kursus dan yang di universitas.
Berhubung ini yakni laporan pribadi riizhu mengenai penerjemahan manga jadi hari ini riizhu akan mencoba memetakan kekuatan riizhu dalam menerjemahkan manga. Dari kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang harus lebih banyak ditingkatkan. Baiklah riizhu coba menganalisa dari kekuatan dulu.
Kanji: Dari bahasa Jepang hal yang paling riizhu kuasai yakni kanji(*^_^*) dan bagi riizhu menghafal kanji lebih gampang daripada menghafal kosakata soalnya bentuk kanji menyerupai mirip gambar jadi setiap melihat hurufnya biasanya pribadi terbanyang gambarnya. Dan diawal-awal berguru bahasa Jepang riizhu sudah menghafal 1006 kyouiku kanji(^_^) jadi riizhu rasa dalam hal kanji sudah tidak problem lagi, lagian toh dalam manga kanji yang sulit dibaca biasanya ada furigananya juga(*˘︶˘*) jadi skill kanji ini yang sering mengakibatkan riizhu selalu PD.
Suka manga/anime dari kecil: Background suka manga riizhu rasa bakal cukup berperan dalam dunia penerjemahan manga, ya iyalah ya, jika suka novel juga bakal sanggup nilai plus jika jadi penerjemah novel soalnya bakal tau bagaimana menentukan terjemahan dialog-dialog yang sempurna untuk kalangan pembaca novel, jadi terjemahan penerjemah yang suka komik bakal berbeda dengan hasil terjemahan penerjemah yang suka buku-buku non fiksi.(●´ϖ`●) yeah jadi ini bisa jadi nilai plus juga, riizhu sudah suka komik dan serial anime dari kecil dan terbiasa menonton anime berbahasa Jepang dengan subtitle bahasa Indonesia dari umur 18 tahun dan mulai membaca komik-komik berbahasa Jepang di umur 22 (belum nyampe satu tahunan).
Hmm, apalagi ya kekuatan riizhu, tampaknya cukup 2 itu aja yang paling besar nilai plusnya, nah berikutnya riizhu mau menganalisa kelemahan riizhu dalam memahami dan menerjemahkan manga, apa sajakah gerangan:
Kosakata: Dalam bahasa Jepang skill kedua riizhu yang paling payah yakni perbendaharaan kosakata (skill pertama terburuk yakni menulis, ya karna belajarnya belajar sendiri jadi jarang menulis(^。^) tampaknya yang berguru secara belajar sendiri tulisannya memang tidak sebagus anak sastra Jepang yang hampir setiap hari menulis, bdw goresan pena latinku juga sangat buruk nyaahaa XD, oke karna skill menulis tidak begitu menjadi problem dalam menerjemahkan manga jadi tidak akan riizhu masukan dalam kelemahan jadi cukup tau aja ya^^ ). Dalam bahasa Jepang perbendaharaan riizhu tidak banyak hanya hafal kosakata dasar dan sehari-hari saja, gak bisa membayangkan deh jika riizhu tidak hafal banyak kanji, kebanyakan riizhu menebak makna kosakata yang tidak riizhu ketahui dari kanjinya saja lho, jika ditulis dengan hiragana jadi galau deh. Makara mulai seoarang skill tango harus lebih digenjot lagi, hening riizhu sudah mencatat berbagai kosakata yang riizhu masukan di flash card aplikasi Ankidroid setiap hari riizhu harus berguru sebanyak 30 kosakata secara acak dan mereview 10 kosakata yang dipelajari di hari sebelumnya. Selain itu masih ada aplikasi lainnya menyerupai yomikata, kotoba-chan dan sering buka lagi daftar kosakata-kosakata di blog bahasajepangbersama.blogspot.com ini^^, dalam 6 bulan ini fokus riizhu yakni menambah sebanyak mungkin kosakata bahasa Jepang yang umum digunakan.
Kakimoji atau Sound Effect: Kelemahan riizhu berikutnya yang perlu di asah lebih lagi yakni kemampuan menerjemahkan sound effect, ini sangat susah apalagi bahasa Jepang itu populer dengan onomatopoeiannya yang suaaaaangaaaat buaaaanyaaak sekali (ToT) ya, allah tolongin baim, gairaigo, gitaigo, onomatopoeia bahasa Jepang sangat sulit dihafal ya allah, beri baim kekuatan(_ _). Onomatope Jepang di komik sangat banyak macamnya dan kebanyak sangat berbeda dengan suara yang ditulis di bahasa Indonesia. Dou shiyou, semoga saja dengan banyak-banyak membaca komik berbahas Jepang dan berbahasa Indonesia bisa menciptakan riizhu lebih mengerti lagi perihal cara menerjemahkan onomatopoeia dalam komik Jepang menjadi suara dalam bahasa Indonesia.
Yah, itulah skill-skill yang merupakan kekuatan dan kelemahan riizhu, secara keseluruhan sih riizhu belum yakin bisa haha(≧▽≦) masih harus berguru intensive lagi selama 6 - 12 bulan lagi untuk memperkaya kosakata. Yosh mulai kini harus lebih ulet lagi belajarnya khususnya dalam segi memperkuat kelemahan, cemangaaad!?. Sampai jumpa dilaporan berikutnya ya shitakke.