4 Kesalahan Dalam Berguru Bahasa Jepang Yang Harus Dihindari

Sudah tidak mengecewakan usang riizhu nggak mengembangkan pelajaran bahasa Jepang non-akademik atau faktor non-teknis^^ yang tentu saja akan saya masukkin dalam kategori other di blog ini. pribadi aja ini tips berguru bahasa Jepang atau lebih tepatnya kiat biar kita tidak salah dalam berguru bahasa Jepang. dan berikut ini ialah 4 kesalahan berguru bahasa Jepang yang harus sahabat hindari.

1. Selalu membanding-bandingkan dengan bahasa Indonesia

Menurut riizhu ini ialah kesalahan paling fatal dan kesalahan menyerupai ini kayaknya udah sering banget deh dilakukan para pelajar bahasa absurd ketika mau berguru bahasa kedua mereka. Membanding-bandingkan yang saya maksud yaitu mengganggap referensi bahasa Jepang itu sama dengan bahasa Indonesia, sehingga pelajar menjadi tidak begitu memperhatikan referensi / feel kalimatnya lagi atau ketika berguru grammar pelajar selalu lebih fokus hanya pada terjemahan bahasa Indonesianya aja dan tidak memikirkan grammarnya secara konteksional. Jika terus melaksanakan cara menyerupai ini maka saya yakin, bahasa Jepangmu akan terasa KAKU dan nggak natural, dan bahasa Jepangmu akan sama dengan Google translate=.=)a. Terus gimana cara mengatasinya? Cara biar tidak salah dalam belajar? Hmm, caranya ya sahabat harus melupakan sejenak bahasa ibu sahabat khususnya dalam segi tata bahasa, yups hanya gunakan/lihat terjemahannya sebagai terjemahan aja. dan perhatikan kalimat dalam bahasa Jepangnya secara tata bahasa juga perhatiin konteks kalimatnya. Intinya ialah belajarnya menyerupai bayi, belajarlah menyerupai sahabat pertama kali berguru berbicara. Semua bahasa itu memiliki FEEL yang berbeda-beda^^

2. Menganggap Hiragana dan Katakana itu sama sulitnya dengan Kanji

Kadang ada juga orang yang mengganggap hiragana dan katakana itu sulit, dan alasannya itu mereka menunda dulu untuk mempelajari dua jenis abjad ini. padahal sebetulnya salah. Hiragana dan katakana itu mudah, jauh lebih gampang dari Kanji. dan merupakan hal yang paling dasar dalam bahasa Jepang. dan menurutku kana (hiragana dan katakana) ialah kunci untuk sanggup memahami feel bahasa Jepang dengan sesungguhnya.

3. Takut salah dan jarang digunakan untuk praktek pribadi

Ini juga kesalahan yang sering dilakukan oleh pelajar bahasa, takut salah, dan parahnya lagi ada juga orang yang bukannya memperlihatkan masukkan malah mengatain atau memojokkan yang salah. padahal bahwasanya tidak ada kata "SALAH" lho dalam bahasa, adanya cuma lazim dan tidak lazim aja. Makara orang yg ngatain, ngejek dll itu ialah orang yang masih pemula dalam berguru bahasa :p. dan buat yang takut mencoba nggak usah takut kok, toh kita bukan seorang native speakernya bukan? Makara jikalau melaksanakan kesalahan itu wajar. dan yang penting nggak usah ngerasa takut melaksanakan kesalahan, pelajaran bahasa tidak menyerupai matematika kok^^.

4. Selalu bertanya kosakata yang bahwasanya bisa di cari di kamus dan nggak mau berpikir sendiri

Ini ni juga agak nyebelin. jikalau sekali-kali sih nggak apa-apa tapi gimana jikalau tiap hari? Tiap jam? Atau tiap saat? Bakal nyebelin banget kan apa lagi ntar minta artiin yang udah pernah ditanya sebelumnya. saya rasa yang nanya minta terjemahin itu bukanlah orang yang emang niat ingin berguru dengan serius (hanya pelajar angin-anginan), gimana mau bisa bahasa Jepang buka kamus untuk liat kosakata aja malas. Makara usahakan jikalau bertanya itu bertanyalah hal-hal yang bermanfaat menyerupai kosakata ini apakah bisa digunakan di situasi menyerupai ini, atau kosakata ini artinya apaan sih udah nyari di kamus tapi nggak ada, dan pertanyaan-pertanyaan berbobot, bibit, bebet lainnya yang bisa di tanyakan.


Oke itulah 4 kesalahan pelajar bahasa Jepang yang sering / banyak di lakukan. sebaiknya ditinggalkan deh kebiasaan-kebiasaan yang tidak berkhasiat di atas yang tidak akan meningkatkan kemampuan bahasa kita^^. Oke deh hari ini hingga kita hingga di sini dulu ya^^ jaa mata aou ne.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel